5 Cara Menyimpan Sayuran Organik Tetap Sehat Bernutrisi

Halo sahabat blog Worldghaisan yang senantiasa menyukai hidup sehat dengan sayuran organik. Sebagai pencinta sayuran organik ada kalanya kita menemukan kendala dalam hal penyimpanan sayuran organik. Jika tidak disimpan dengan benar bukan tidak mungkin nutrisi yang terkandung dalam sayuran organik akan hilang dan rusak. Sehingga kita tidak mendapatkan  manfaat dari sayuran organik tersebut bukan? Nah, kali ini kita akan membahas tentang bagaimana menyimpan sayuran organik agar tetap sehat bernutrisi tinggi. 

penyimpanan sayuran organik



5 Cara Menyimpan Sayuran Organik 

Pertama kita wajib mengetahui jenis sayuran organik mana yang tahan lama mana yang harus segera di konsumsi untuk menghindari kehilangan nutrisi yang terlalu banyak. 

Mencuci Sayuran

Saat pulang dari pasar sayuran organik atau membeli secara online cuci terlebih dahulu sayuran di air mengalir. Pencucian ini untuk menghindari sayuran dari bakteri yang ada di tempat tempat peenjualan atau pasar, atau bisa juga saat packing dan pengantaran. Ingat tidak semua sayuran organik boleh di cuci untuk menghilangkan bakteri dan kuman loh, ada sayuran organik yang justru lebih awet jika tidak di cuci misalnya kentang yang sebaiknya tidak dicuci lagi. 

Saat mencuci sayuran tidak menggunakan deterjen karena akan menyebabkan zat kimia dalam deterjen atau sabun akan menempel di sayuran. Percuma saja label organik jika salah dalam pencucian sayuran. 

Memisahkan Sayuran

Pisahkan sayuran berdasarkan umur simpannya. Misalnya untuk sayuran daun sebaiknya disimpan tidak lebih dari 3 hari agar nutrisi tetap optimal terjaga. Sayuran kentang dan wortel lebih tahan lama sebaiknya dipisah dengan sayuran lainnya karena umur simpan yang relatif lebih lama.

Sayuran seperti jagung, wortel, labu siam boleh disimpan dalam satu wadah karena umur penyimpanan sayuran tersebut lebih lama. Sayuran daun hijau seperti selada, bayam, kangkung akan mudah rusak apabila terkena bakteri yang menempel dari sayuran lainnya. 

  • Sayuran umbi-umbian seperti ubi jalar, talas, ubi kayu, kentang boleh disimpan dalam satu wadah asal kita tahu bagian dari umbi-umbian tersebut tidak ada yang rusak atau terserang ulat atau bakteri.
  • Sayuran hijau seperti bayam, selada, sawi, kubis dapat disimpan dalam plastik tertutup dengan dialasi tisu  agar lebih tahan lama.
  • Sayuran jenis kacang-kacangan seperti kacang merah, kacang hijau, dapat disimpan di luar lemari pendingin dalam kondisi kering setelah melalui tahap penjemuran di bawah sinar matahari. Biji-bijian atau kacang-kacangan akan lebih awet disimpan berbulan-bulan.
  • Sayuran dengan kadar air tinggi seperti timun, tomat adalah sayuran yang retan dan mudah busuk sebaiknya saat menyimpan pastikan dalam kondisi benar-benar kering dan terbebas bakteri.

Keringkan Sayuran

sayuran organik


Setelah dicuci bersih jangan lupa di keringkan dengan cara diangin anginkan, ditiriskan atau dilapisi kain untuk menghilangkan air yang dapat menyebabkan bersarangnya bakteri dan kuman penyakit. 

Keringkan sayuran menggunakan lap kering, tisu atau dengan cara diangin-anginkan sampai tidak ada lagi air menempel pada permukaan sayuran.

Bungkus Sayuran

Gunakan bungkus sayuran baik plastik, kertas atau alumunium, tumbler, dll untuk menjaga sayuran tetap kering dan terhindar dari penyakit. Membungkus dimaksudkan agar sayuran tdak terkontaminasi dari perubahan suhu yang dapat menyebabkan aktifnya bakteri yang akan membuat sayuran membusuk.

Tempat Penyimpanan

Ada beberapa tempat penyimpanan yang bisa dipilih untuk sayuran seperti kotak kayu, lemari pendingin, wadah tertutup atau diangin-anginkan

Umbi-umbian lebih awet jika disimpan di tempat kering tidak di dalam lemari pendingin, jika memungkinkan disimpan di ruang bawah tanah lebih awet. Namun jika tidak kita bisa menyimpan umbi-umbian di dekat dapur di wadah kering. 

Suhu Tempat penyimpanan

Perhatikan suhu tempat penyimpanan sayuran agar tidak cepat busuk. Suhu untuk penyimpanan sayuran organik antara 4 derajat sampai 10 derajat. 

Di negara yang terdapat musim dingin biasanya sayuran disimpan di dalam box khusus atau guci untuk menjaga dari suhu luar yang terlalu dingin. Biasanya suhu di lemari pendingin lebih cocok utnuk penyimpaan sayuran segar. Tapi harus diingat saat setelah petik sayuran akan tetap terjaga nutrisnya jika disimpan dengan suhu yang tepat namun bertambahnya hari maka kualitas sayuran akan menurun sesuai dengan umur simpan. 

Untuk memperpanjang umur penyimpan juga dapat dilakukan dengan cara membekukan sayuran sehingga aktivitas bakteri penyebab sayuran busuk dapat terhenti karena suhu yang terlelau dingin di ruang freezer. 

Mengawetkan Sayuran 

Cara lainnya untuk menyimpan sayuran adalah dengan cara mengawetkan. Teknik pengawetan sayuran ini banyak dilakukan di negara-negara 4 musim. Di negara tersebut para petani biasanya akan mengawetkan sayuran untuk cadangan makanan selama musim dingin yang tidak memungkinkan tanaman sayur dapat hidup. Cara mengawetkan ada bermacam-macam yaitu:

Membuat Manisan

Pengawetan sayuran dengan membuat manisan dilakukan pada beberapa sayuran misalnya timun, cabe, tomat, serta berbagai buah-buahan. Gula yang digunakan untuk mengawetkan bahan makanan dapat menghambat perkembangbiakan bakteri yang menurunkan kualitas buah dan sayuran. Caranya simpan sayuran di dalam toples/wadah/guci yang terlebih dahulu dilakukan sterilisasi. Masukkan gula batu atau gula pasir lalu masukkan air bersih dan matang tutup wadah lalu simpan. Makan dapat awet hingga berbulan-bulan lamanya.

Membuat Asinan

Asinan sayuran sama halnya dengan manisan hanya saja zat pengawetnya adalah garam. Sayuran yang biasanya diasikan adalah berbagai jenis sawi, kacang panjang, kubis, lobak, dll

Mengeringkan Sayuran

Untuk mengawetkan sayuran dapat dilakukan pengeringan agar kadar air yang terkandung dalam sayuran berkurang sehingga sayuran menjadi kering dan awet hingga beberapa bulan. Cara yang dilakukan adalah dengan merendam dalam larutan garam atau bumbu tertentu lalu di angin-anginkan dan dijemur di bawah terik matahari. Setelah sayuran kering dapat disimpan di dalam toples lalu disimpan hingga berbulan-bulan. Saat mau di masak lakuan perendaman beberapa saat hingga sayuran menyerap air dan dapat diolah menjadi masakan.

Nah, bagaimana para pencinta sayuran organik sudah siap berburu ke pasar sayuran organik online dan temukan cara penyimpanan yang tepat agar manfaat sayur organik dapat terus terserap untuk tubuh. Tentunya dengan olahan sayur organik akan menghasilkan makanan sehat, lezat dan tentunya baik utnuk kesehatan tubuh kita.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "5 Cara Menyimpan Sayuran Organik Tetap Sehat Bernutrisi"

Posting Komentar